VAKSINASI PADA HEWAN KESAYANGAN
Bagi sebagian orang mungkin vaksinasi dianggap hal yang kurang penting dan tidak ada gunanya, akan tetapi bagi orang yang mengerti lebih jauh tentang dunia hewan pasti memahami manfaat dan pentingnya vaksinasi pada hewan kesayangan.
“Sebenarnya apa sih vaksin itu? Dan kenapa vaksin begitu penting? Pengebalan penyakit apa saja yang terdapat dalam vaksin?”
![Vaksinasi pada Kucing vaksinasi](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHJkKZQXwRTyJ1sFNxKEtt7FoFlyu_1yW0sQRn_9skbqcicc0RqvS21YZnoPkR3erNWbKwkGk9_b6TSbCVqjIneALJzli9R1oQfeMWOGdqScbio_wHe6FqyEhhgvd11GDzxhntKKSopxS9/s320/va1.jpg)
Itu adalah segelintir pertanyaan yang kerap kali ditanyakan klien pada kami. Well, tidak ada salahnya pada artikel ini kita membahas pentingnya vaksin pada hewan peliharaan Anda. Dalam subjek Part I ini, kami akan membahas vaksinasi pada kucing dulu, kemudian pada part selanjutnya kami akan membahas mengenai vaksinasi pada hewan lain, seperti anjing maupun primata. Lets check this out!
Question 1
“Apa sih vaksin itu?”
Sistem imun berperan penting dalam menjaga kesehatan hewan. Salah satu fungsi penting sistem ini adalah melindungi kucing dari berbagai penyakit dan infeksi yang disebabkan agen penyakit seperti virus, bakteri, maupun parasit yang dapat menyebabkan sakit pada kucing.Vaksin diberikan untuk mengebalkan sistem imun terhadap serangan mikroorganisme penyebab penyakit. Vaksin dapat mengandung organisme hidup yang dilemahkan (live attenuated), killed atau inactivated vaccine, maupun rekombinan (mengandung hanya satu bagian dari virus yang berperan penting dalam penyakit, kemudian diperbanyak).
Sebelum vaksin dipasarkan, vaksin telah menjalani serangkaian uji untuk memastikan vaksin tersebut protektif, aman dan dan efektif dalam mencegah penyakit. Vaksin mengandung antigen yang ketika diberikan dalam bentuk injeksi, nasal maupun oral, dapat menyebabkan imun merespons dengan memberikan proteksi terhadap tubuh dengan memberantas mikroorganisme, kemudian membentuk antibodi yang selanjutnya membentuk sel memori sehingga apabila terdapat penyakit yang serupa dengan bibit penyakit yang terdapat dalam vaksin, respon imun mampu mencegah tubuh dari penyakit dan menjaga agar kucing tetap sehat.
Question 2
“Apa kucing saya butuh vaksin?”
Vaksin amat penting dalam menjaga kesehatan kucing Anda. Faktor yang harus diperiksa sebelum melakukan vaksin termasuk umur, kesehatan, lingkungan dan manajemen kandang. Anda dapat berkonsultasi mengenai prosedur vaksin yang benar dengan dokter hewan Anda.Question 3
“Penyakit apa saja yang terdapat dalam vaksin?”
Pilihan vaksin apa yang cocok untuk kucing Anda tergantung pada beberapa faktor :- Risiko paparan agen penyakit terhadap kucing.
- Risiko penularan penyakit kucing ke manusia (misalnya rabies).
- Kemampuan vaksin dalam pengebalan penyakit.
- Umur dan status kesehatan kucing Anda.
- Reaksi vaksin yang pernah dialami kucing.
penyakit yang umum terkandung dalam vaksin
:- Feline Panleukopenia Virus Vaccine.
Feline panleukopenia atau feline distemper merupakan penyakit yang penularannya tinggi dan mematikan bagi banyak kucing. Virus distemper mampu bertahan pada suhu dan kelembaban ekstrem selama beberapa bulan dan resisten pada kebanyakan disinfektan. Panleukopenia merupakan penyakit infeksius paling berbahaya pada kucing, yang mampu berkurang semenjak adanya vaksin. - Feline Calicivirus/Herpesvirus Vaccine.
Feline calicivirus dan feline herpesvirus(rhinotracheitis) menyebabkan penyakit ISPA pada 80-90% kucing. Kucing dapat terjangkit salah satu atau kedua agen penyakit sekaligus dalam satu waktu. Apabila terinfeksi, virus ini tidak dapat sepenuhnya mati dalam tubuh. Kucing yang terinfeksi akan menjadi carrier, dimana mereka akan seterusnya menyebarkan virus ini dalam waktu yang lama sehingga bisa menulari kucing lain. - Chlamydia.
Bakteri ini menyebabkan konjungtivitis pada kucing dan acapkali menjadi infeksi sekunder pada penyakit ISPA akibat virus. - Rabies Virus.
Rabies merupakan penyakit yang bersifat zoonosis, artinya bisa menular dari hewan ke manusia. Saat ini terdapat beberapa propinsi di Indonesia yang bebas rabies maupun rawan rabies. Penyakit ini menjadi perhatian organisasi kesehatan skala internasional karena dampak yang ditimbulkan. - Feline Leukemia Virus Vaccine, Feline Infectious Peritonitis, and Ringworm Vaccines.
Question 4
“Berapa jangka waktu pemberian vaksin?”
Anak kucing secara alami menerima antibodi maternal dari kolostrum air susu induknya, apabila sang induk juga mempunyai sistem imun yang bagus. Setelah itu vaksinasi pada anak kucing dimulai pada usia 8-9 minggu dengan injeksi booster 3-4 minggu selanjutnya. Setelah booster pertama, berikan waktu 12 bulan untuk memastikan tingkat proteksi yang diberikan vaksin cukup kuat.Setelah itu frekuensi booster selanjutnya dapat diberikan 1-3 tahun tergantung jenis vaksin, penyakit dan risiko paparan pada kucing. Kucing yang sudah menetap maupun akan dikirim ke cattery biasanya membutuhkan vaksinasi tahunan karena risiko paparan mereka lebih tinggi.
Question 5
“Adakah efek samping pasca pemberian vaksin pada kucing?”
Efek samping pasca pemberian vaksin sangat jarang terjadi. Yang paling sering berupa reaksi ringan, seperti sakit pada daerah injeksi, demam, lemas, berkurangnya nafsu makan, sedikit pilek, namun hal tersebut hanya terjadi selama beberapa jam sampai beberapa hari, tidak lebih dari itu.Tak ada salahnya memeriksa daerah injeksi dan apabila terjadi reaksi alergi dan pembengkakan pada daerah tersebut yang tidak hilang dalam 2 minggu maka segera hubungi dokter hewan Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar